Jogja memang istimewa terbukti saat malam pun Jogja punya tempat yang menarik untuk dikunjungi. Selain 5 wisata malam yang pernah dibahas sebelumnya, masih ada 5 wisata malam lain yang nggak kalah menarik. Keindahan malam yang Jogja banget membuat wisata malam kamu makin asik. Jadi sayang bukan jika malam kamu hanya dihabiskan di penginapan. Dimana saja 5 wisata malam Jogja lainnya?
1.Benteng Vredeburg
Saat jalan-jalan ke Malioboro, jangan lupa mengunjungi Benteng Vredeburg. Bangunan yang dulu dikenal dengan nama Rusternburg (peristirahatan) ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang terletak di kawasan malioboro. Pada hari-heri tertentu, tempat ini masih dibuka saat malam.
Benteng ini menyisakan suasana kemegahan di masa lalu. Benteng Vredeburg dikelilingi parit-parit lebar sehingga kita harus menyeberang melalui jembatan untuk masuk ke area benteng. Saat sore datang, dari dalam menara pengawas yang terdapat di dalam benteng pengunjung dapat melihat pemandangan yang bagus. Pengunjung akan disuguhkan keindahan pemandangan salah satu sudut kota Yogyakarta. Biasanya akan terlihat banyak burung yang berterbangan di kawasan nol kilometer menghiasi langit sore Jogja. Selain itu pemandangan kendaraan, andhong, dan becak yang modar-mandir di kawasan nol kilo meter juga mempunyai sisi keindahan tersendiri.
2.Titik nol kilometer
Satu lagi spot cantik saat malam di Yogyakarta, titik nol kilometer! Jogja Nol Kilometer terletak di ujung jalan Maliboro, atau masyarakat setempat sering menyebutnya Prapatan Kantor Pos Gede atau Perempatan Kantor Pos Besar. Area ini berada di pertemuan emapat jalan yaitu Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Senopati, Jalan Trikora, dan Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Dari nol kilometer kamu bisa melihat bangunan-bangunan tua yang besar peninggalan Belanda atau sering juga disebut loji.
Jogja Nol Kilometer menjadi salah satu tempat popular karena posisinya yang strategis. Setiap malam tempat ini selalu ramai, ada yang sekedar nongkrong hingga mengadakan event tertentu. Disana tersedia bangku-bangku taman yang nyaman, cocok untuk berduaan atau ramai-ramai bersama teman. Berbagai pertunjukan sering diadakan di tempat ini, mulai dari pertunjukan seni tradisi seperti tari, perfomance art, konser musik, hingga pertunjukan yang bertaraf internasional.
3. Pasar Seni Gabusan
Pasar Seni Gabusan atau PSG merupakan pasar yang dibangun dengan tujuan memasarkan produk-produk kerajinan masyarakat bantul. Pasar ini berlokasi di Jl. Parangtritis Km 9 Bantul Yogyakarta. Pasar ini memiliki arsitektur yang unik. Bahkan PSG menjadi pasar seni terbesar di Indonesisa dengan berbagai barang-barang yang bersifat Seni. Barang-barang ini merupakan barang hasil perajin, barang hasil olahan tangan-tangan penduduk Bantul.
PSG juga digunakan untuk berbagai acara, baik acara resmi, acara hiburan, maupun acara-acara lain seperti Bantul Expo. Biasanya Bantul Expo akan ramai saat malam hari. Akan ada banyak stand-stand menarik disana. Diujung stand akan ada panggung besar untuk pertujukan. Selain itu, saat malam ada juga pasar malam kecil yang selalu ramai pengunjung.
4.Bukit Bintang
Bukit Bintang, salah satu tempat eksotis di Yogyakarta tepatnya berada di daerah perbukitan Pathuk, Gunungkidul. Dari bukit bintang, kamu dapat menikmati keindahan kota Jogja dari ketinggian. Bukit bintang disebut-sebut menjadi salah satu spot paling romantic di Jogja. Saat malam, suasana akan makin romatis. Pengunjung dapat melihat keindahan bintang diatas langit Jogja. Selain itu, Pengunjung juga dapat melihat bintang dibawah yaitu kemerlip lampu rumah-rumah penduduk dan lampu-lampu kendaraan. Cantik!
Disana terdapat pedagang yang menjual makanan seperti jagung bakar, roti bakar, dan pisang bakar. Ada juga rumah makan-rumah makan yang menyediakan makanan berat. Makan sambil melihat bintang, menarik bukan?
5.Ramayana Ballet (Sendratari Ramayana)
Sebuah pagelaran seni drama dan tari yang mengangkat cerita Ramayana. Sendratari ini mengisahkan tentang sepenggal kehidupan Rama dalam usahanya untuk menyelamatkan Shinta yang diculik oleh Rahwana. Jalan cerita yang panjang dan menegangkan itu dirangkum dalam empat lakon atau babak, antara lain: penculikan Shinta, misi Anoman ke Alengka, kematian Kumbakarna dan Rahwana, dan pertemuan kembali Rama-Shinta.
Cerita akan disuguhkan dalam rangakain gerak tari dan diiringi musik gamelan yang indah. Tidak ada dialog dari para penari, penuturnya adalah sinden yang menggambarkan jalan cerita lewat lagu-lagu dalam bahasa Jawa. Tidak perlu khawatir kalau kamu tidak paham lagu-lagu yang dinyanyikan sinden karena disediakan leaflet. Leaflet ini berisi cerita Ramayana dalam berbagai bahasa yaitu, Indonesia, Inggris, Korea, Jepang, Jerman, Belanda, Spanyol dan Perancis sehingga penonton dapat memahami jalan cerita Ramayana.
Ramayana Ballet digelar setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu pada pukul 19.30 WIB – 21.30 WIB di kompleks Candi Prambanan. Di musim kemarau, pertunjukan digelar outdoor di Open Air Theatre dengan latar belakang Candi Prambanan. Sedangkan di musim hujan, pertunjukan digelar indoor di Tri Murti Theatre.
Sumber: http://blog.catallya.com/10-wisata-malam-jogja-ini-yang-paling-menarik-part-2/